Kamis, 20 September 2012

Urgensi Bimbingan dan Konseling



Manusia adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan Tuhan, karena memiliki jiwa dan berakal budi. Luar biasanya, masing-masing manusia diciptakan unik. Tidak ada yang sam satu dengan lainnya, terkhusus dalam perkembangannya. Lebih dari itu, edngan segala pikiran dan akal budinya manusia memiliki kebebasan tak terbatas dan kemerdekaan untuk mengungkapkan diri dengan berbagai macam cara. Hal itu mereka lakukan dalam rangka menentukan jalan mana yang akann diambilnya untuk tahapanperkembangan selajutnya. Dari segala sisi keunikan para individu itulah, maka diperlukan peran guru BK. Adanya guru BK dalam masa ini, diharapkan akan dapat membantu, membimbing para siswa dalam memilih jalan tersebut.


Di satu sisi, adanya peran guru BK dalam dunia pendidikan juga sangat diperlukan karena diharapakan akan mampu membawa peserta didik sampai pada standar kemampuan profesional dan akademis, juga perkembangan diri yang sehat dan produktif.

Mengingat perkembangan zaman yang semakin global dan penerapan nilai-nilai budaya Indonesia yang nampaknya semakin memudar dan tergantikan oleh budaya asing, peran guru BK akan sangat dibutuhkan. Sebagai contoh, keadaan ayng kurang mendukung saat ini, seperti rawannya peredaran narkoba di kalangan remaja, maraknya pornografi ditelvisi dan VCD, penyalahgunaan alat kontrasepsi, minuman keras di kalangan anak muda yang dianggap sudah biasa, dan sebagainya. Sungguh menjadi catatan merah bagi semua penghuni negeri ini. Bila kebanyakan pertanyaan yang muncul adalah : bagaimana mengatasinya ? maka satu-satunya jawaban yang mungkin dan cukup menjanjikan adalah dengan menggunakan fasilitas guru BK yang ada di sekolah, sejak SD. Semua itu dilakuakn dengan harapan agar anak-anak terdidik sejak dini untuk mengikuti aturan norma yang berlaku dalam budaya negerinya. Disinilah, bisa kita lihat betapa penting dan urgent-nya peran guru BK dalam dunia pendidikan.

Lepas dari itu semua, dewasa ini sebagian besar masyarakat agaknya masih bingung dengan fungsi dari konselor, khususnya di sekolah-sekolah, atau yang biasa disebut sebagai guru BK. Bahkan sebagian orang pendidikan pun masih ada yang menganggap keberadaan guru BK di sebuag instansi sekolah tidak begitu penting atau dibutuhkan dibandingkan dengan guru mata pelajaran. Padahal, sebenarnya peran seorang guru BK sangatlah diperlukan, apalagi dalam lembaga pendidikan.



 Dalam dunia pendidikan, sesungguhnya ada 3 pilar utama penyokongnya, yaitu :
  • Bidang administrasi dan kepemimpinan, merupakan bidang kegiatan yang menyangkut pengelolaan program secara efisien. Pada bidang ini terletak tanggung jawab kepemimpinan terkait dengan perencanaan, organisasi, pembagian tugas, pembiayaan, penyediaan sarans dan prasarana, supervisi, dan evaluasi program. Bila diaplikasikan pada sekolah-sekolah, maka tanggung jawab dalam bidang ini terletak pada kepala sekolah.
  • Bidang instruksional dan kurikurel, bidang ini menyangkut kegiatan pengajaran di sekolah. Bidang ini terkait dengan pengajaran di sekolah yang bertujuan untuk memfasilitasi siswa dalam memperoleh pengetahuan dan keterangan melalui berbagai bidang studi/ mata pelajaran yang diprogramkan. Dalam bidang ini yang bertanggung jawab adalah guru mata pelajaran.
  • Bidang Bimbingan dan Konseling, bidang ini menyangkut pemberian layanan bantuan kepada siswa dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal, yang mencakup aspek pribadi, sosial, akademis, maupun karier.
Masing-masing dari pilar tersebut memiliki tugasnya sendiri-sendiri, namun saling mendukung dan berkaitan satu dengan yang lain (saling berpengaruh/tergantung). Sehingga apabila pendidikan hanya melaksanakan bidang administrasi & kepemimpinan dan bidang instruksional dan kurikurel dengan mengabaikan bidang bimbingan & konseling,

Bimbingan dan Konseling



Bila mendengar kata guru BK, apakah yang pertama kali muncul dalam pikiranmu ? Apa sih tugas guru BK di sekolah ? Apa guru BK juga mengajar di kelas ? Fungsinya ada guru BK di sekolah itu untu apa ? Memangya penting ada guru BK di sekolah ? Mungkin sebagian dari pertanyaan di atas selalu terngiang di benak kita ketika mendengar kata “guru BK”.

Teman-teman yang terkasih, posisi guru BK di sekolah sebenarnya setara dengan guru mata pelajaran yang ada di sekolah. Hanya saja perannya berbeda. Apabila guru mata pelajaran bertugas untuk mendampingi peserta didk dalam memahami pelajaran, lain dengan guru BK. Dalam dunia pendidikan, guru BK bertugas untuk mendampingi siswa atau peserta didik dalam pengembangan diri.

Mengapa pengembangan diri juga perlu ? Di samping kemampuan secara akademis, agar perkembangan seseorang menjadi penuh, maka diperlukan juga yang namanya pengembangan diri. Bimbingan pengembangan diri dalam dunia pendidikan ini bertujuan untuk merangsang peserta didik agar kelak mampu mengungkapkan diri dan mengekspresikannya dengan lebih bebas sesuai kebutuhan bertanggung jawab. Kegiatan bimbingan ini dilakukan guru BK di sekolah dalam pelayanan konselingnya. Kegiatan tersebut didapatkan oleh seluruh siswa yang ada. Masing-masing akan mendapat pendekatan secara pribadi, yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, maupun perkembangan karier siswa hingga cita-citanya.

Terkait dengan uraian di atas, peran guru BK di sekolah bukanlah sebagai penasehat, apalagi problem solver dari masalah-masalah yang dihadapi siswa. Melainkan, guru Bk adalah sebagai pembimbing, yang bertugas membimbing siswa yang menjadi konselinya tersebut agar dapat memecahkan atau mencari dan memutuskan jalan keluar sendiri dari masalahnya tersebut; hal ini karena sebenarnya yang mngetahui diri kita dan masalah yang kita hadapi adalah diri kita sendiri, bukan orang lain.

berkaitan dengan itu semua,  mungkin sebagian dari kita sering mendengar istilah bimbingan dan konseling. Sering kali kedua istilah tersebut dianggap sama dan tak terpisahkan. Namun benarkah demikian ? Istilah bimbingan dan konseling, sejatinya masing-masing memiki makna yang berbeda. Berikut pemaparannya :

  • Bimbingan merupakan keseluruhan proses kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diberikan oleh konselor kepada peserta didik, secara pribadi, profesional, dan sistematis; dengan tujuan agar peserta didik tersebut dapat mengembangkan potensi diri secara optimal (baik dalam aspek fisik, emosi. intelektual, sosial, maupun moral-spiritual). Bimbingan ini diberikan secara umum, maksudnya semua siswa mendapatkannya. Yang mendapat bimbingan bukan hanya siswa yang "bermasalah".
  • Konseling merupakan salah satu layanan profesional dan teknik kunci dalam bimbingan. Dalam hal ini, konseling menjadi teknik kunci dari bimbingan karena, konseling bersifat currative (penyembuhan), individual dan pribadi,dalam tujuan mengubah perilaku dan sikap seseorang (klien) menjadi lebih baik, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat konseling, para koneli akan didampingi/ dituntun/ dibantu konselor untuk dapat merumuskan/memutuskan masalah dan pemecahan masalahnya sendiri.

Masa Tua

Masa ini dialami ketika seseorang memasuki usia lebih dari 55 tahun. Masa -masa ini sering juga disebut sebagai masa bahagia. Masa ketika seseorang sudah mengalami begitu banyak asam garam kehidupan. Dalam masa ini, orang mulai menyadari bahwa terpenuhinya hidup seseorang adalah ketika orang tersebut merasa puas. Dalam arti dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah dicapai dan dimiliki. Di masa ini, orang juga mulai siap menghadapi kematian. Biasanya orang yang tergolong lansia ini juga senang menghabiskan waktu dengan orang-orang yang mereka kenal, di mana mereka mereka merasa nyaman ketika bercerita, tentang kisah-kisah hidupnya, dan sebagainya. Orang-orang yang mereka anggap mampu mengerti jalan pikiran mereka, sehingga komunikasi yang berjalan itu dua arah. Manusia yang tergolong pada tahap ini juga biasanya sudah memiki emosi yang cenderung stabil.

Dalam masa ini, seseorang memiliki regenerasi sel yang sudah tidak teramat baik, sehingga rentan terserang penyakit. Namun orang dalam usia ini karena emosinya sudah relatif stabil, maka mereka biasanya akan dengan rendah hati mengontrol diri dalam melakukan berbagai aktivitas yang memang diperuntukkan bagi lansia, seperti mereka ini. Misalnya, para lansia akan dengan tanpa malu mengikuti senam-senam pencegahan osteoporosis (penyakit yang biasanya menyerang para lansia). 

Dalam masa ini pula, jiwa seseorang biasanya akan kembali seperti anak-anak lagi. Seperti adanya rasa untuk diperhatikan lagi, lebih besar daripada sebelumnya. Sfat "ngambek" atau "kagol" yang biasanya dilakukan oleh anak kecil ayng keinginannya tidak bisa dipenuhi. Ketika hal ini terjadi, sebagian dari orang yang menemani atau merawat terkadang kesal juga merasa aneh dengan hal tersebut. Namun, bagi kita yang sudah mengerti, hendaknya memaklumi. Karena hal itu memang sudah menjadi salah satu ciri khas jtahapan masa yang satu ini, dan lepas dari itu semua... besok mungkin kita juga akan mengalami masa ini, sehingga tidak ada ruginya belajar bagiamnan mengerti mereka yang sedang ada dalam tahap kehidupan yang satu ini.

Kembali membahas tentang lansia. Apabila kita membandingkan umur lansia zaman dulu dengan zaman sekarang yang katanya modern ini,  di zaman manakah yang terdapat lebih baynayak lansia yang berumur lebih lama ? Pasti, rasa-rasanya hampir semua orang akan menjawab bahwa, yang usianya lebih lama adalah orang-orang zaman dulu. Saat belum ada makanan-makanan fast food seperti sekarang ini. Dalam bahasan kali ini bukannya penulis ingin mengatakan bahwa fast food itu tidak baik. Hanya saja, salah satu faktor yang memengaruhi keadaan tersbut adalah makanan yang masuk ke dalam tubuh seseorang juga bukan ?

Nah, berkaitan dengan makanan. Meskipun di zaman yang modern seperti sekarang ini, para lansia zaman ini biasanya juga relatif memperhatikan makanan yang mereka konsumsi. Misalnya mereka akan mulai mengurangi makanan yang mengandung kolesterol maupun lemak jahat yang dapat denagn mudahnya mengganggu kesehatan mereka.
Begitulah, perkembangan lansia zaman sekarang ini, secara umum pemkiran mereka cenderugn lebih bijak daripada saat masa remaja dan masa sebelumnya.


Masa Dewasa Awal dan Masa Dewasa Madya

Masa Dewasa Awal




Masa ini berlangsung sekitar usia 20 hingga 35 tahunan.
Pada masa ini orang mulai memikirkan dengan serius masa depannya. Pola hidup yang baru yang dianggap paling baik dan dapat menunjang masa depannya akan dipilihnya sebagai jalan maupuan cara hidup. Saat ini juga merupakn masa pemantapan diri, ketika orang mulai serius dalam berkarir. Masa saat seseorang biasanya sudah dapat memutuskan sendiri, mana yang baik baginya, mana yang membuatnya merasa nyaman dan mana yang dapat mengganggunya untuk mencapai tujuannya.


Dalam masa ini, biasanya seseorang sudah menerti apa tujuan hidupnya. Hanya saja, masalah yang timbul waktu belakangan adalh, banyak orang muda yang kuliah, bekerja giat, bahkan hingga lembur-lembur. Namun mereka tidak tahu untuk apa semuanya itu. Sungguh menjadi krisi yang sangat memprihatinakn, karena berarti terkadang orang hanya tahu bagaimana jalan atau cara mencapainya (sesuatu : tujuan. idealisme, dsb). Tetapi tidak tahu tujuan esensi di balik itu semua sebenarnya mereka mau mencar atau mendapatkan apa ?


Maka baiklah bila kita melihat dari kacamata itu, sekarang tidak sedikti kita temukan mahasiswa yang kemudian berpindah jurusan, atau berhenti di tengah jalan, atau orang yang kelihatannya pekerjaannya sudah mapan tetapi tiba-tiba berhenti, atau bahakan tak jarang ada orang yang takut atau enggan memeiliki keterikatan dengan suatu instansi tertentu padahal fee yang didapat dari itu lymayan. Baik, itu adalah sebagian contoh dari penyimpangan perilaku yang seharusnya tidak terjadi dalam tahap perkembangan yang satu ini.

Tahap perkembangan ini seharusnya dapat dilalui oleh seseorang, walaupun tidak mudah memang. Namun juga bukan berarti bahwa seseorang atau banyak orang harus terjebak dalam penuntasan tahapan perkembangan yang sangat menentukan ini. Well, lepas dari semua perkara pelik dan rumit itu, pastinya masing-masing dari kita seharusnya tertantang utnuk dapat melalui tapap perkembangan yang satu itu (entah bagaimana pun sulitnya, yang penting harus bisa melampaui; kalu tidak berarti : bahaya, karena akan sulit menjalani kehidupan selanjutnya bila kita tidak memiliki tujuan bukan ?)


Lanjut, masa ini juga adalah masa saat seseorang mulai serius menjalin hubungan dengan pasangannya. Bagi kaum adam di tahapan ini yang sudah serius dengan pasangannya, biasanya sedah tidak akan mencari pasangan baru lagi (maksudnya akan cenderung setia pada pasangannya). Tak sedikit juga yang sudah mulai memikirkan atau membuat planign tentang "menikah" dengan pasangannya itu.


Di tahap perkembangan ini pula, seseorang biasanya akan cenderung fokus pada diri sendiri. Hingga biasanya orang pada tahap perkembangan ini, kurang peduli pada kewajiban sosialnya. Mereka akan cenderung fokus pada apa yang menjadi target dalam hidupnya, dan menyingkirkan sejenak apa yang dikiranya tidak diperlukannya dalam mencapai tujuan atau targatnya itu. Bahkan bisa jadi aabila sang pasangan dianggap tidak mendukungnya, hal otu akan membuat mereka memtuskan untuk berpisah.


Masa Dewasa Madya (36-55 tahun)

Pada masa ini kondisi fisik seseorang mulai menurun (kulit mengeriput, rambut menipis, daya tahan tubuh berkurang).  Masa ini merupakan masa transisi dari dewasa ke masa lansia (masa tua). Dengan terjadinya banyak perubahan baik secara fisik maupun psikis dalam diri seseorang, masa ini menjadi tahapan yang kadang sungguh terasa berat bagi yang mengalaminya. Dalam masa ini diperlukan banyak penyesuaian yang harus dilakukan dengan sabara dan penuh sikap bijak. 

Sebagai contoh :
Seorang wanita karir misalnya. Yang biasanya terlihat cantik dan energik, ketika memasuki tahap ini, tidak menutup kemungkinana wanita tersebut mungkin akan terlihat keriput dan tidek sesegar atau se-energik duluinya. Sebagian oarnag yang mengalami ini dapat menerimanya secara alami dan mengerti. Namun tak sedikit yang  kemudian akan merasa minder maupun kurang percaya diri. Saat ini orang akan merasa mulai tua dan hanya akan bisa melakuakn pekerjaan-pekerjaan tertentu saja, yang sebenarnya mereka masih bisa melakukan lebih dari itu. 


Atau bagi seorang wanita yang biasanya di masa ini mengalami menopause. Ia akan cenderung merasa tidak cantik lagi. apabla hal ini terjadi, peran seorang suami dan keluarga dekat menjadi sangat penting, lebih dari biasanya. Karena akan dibutuhkan semangat dari orang-orang dekat tersebut saat hal itu terjadi. Jika tidak, ada saja yang kemudian mengalami stres kecil karena belum bisa menerima keadaan diri yang baru itu. Biasanya wanita yang mengalami ini akan cenderung mentutup diri dan kurang memerhatikan dirinya lagi, dan akan terlihat kurang bersemangat dalam menjalani hidup.


Tetapi juga tidak sedikit yang dalam masa ini menerima perubahan-perubahan tersebut dan justru menjadi survive. Dalam arti, cara pandang yang digunakan berbeda. Ornag tipe ini akan cenderung berpikir demikian. Kapan lagi saya akan bisa menikmati dunia kerja yang menyenangkan ini kalau bukan sekarang, karena besok sebentar lagi saya sudah menjadi tua dan semuanya mungkin tidak semenyenangkan ini. Itu hanya contoh saja. namun apabila seseorang dalam masa ini memiliki pikiran seperti itu, maka masa ini akan menjadi masa emas dalam dunia kerjanya. Masa ketika orang sedang rajin-rajinnya dalam bekerja, lebih rajin daripada sebelumnya.


Pada masa ini orang juga biasanya fokus pada keluarga, salah satu contohnya adalah orang dalam tahap ini akan begitu memperhatikan kebutuhan materi keluarganya, implikasinya adalah contoh di atas tadi. Orang akan giat-giatnya bekerja, agar dapat memnuhi kebutuhan keluarganya. 

Paa masa perkembangan ini pula, orang biasanya akan mulai aktif berkegiatan di masyarakat maupun berkegiatan di tempat ibadah. Sebisa mungkin mereka kan berusaha terlibata dalam segala acara yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Dalam kegiatan sosial misalnya, bakti sosial, mengadakan kerja bakti bersama satu RT, aktif terlibat dalam arisan RT, PKK, dan sebagainya.



Masa Remaja

Masa ini (11-19 tahun) 

 


Masa ini merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. 
Masa ini ditandai dengan kematangan organ-organ reproduksi seseorang. Pada masa ini seseorang biasanya mengalami perkembangan yang pesat baik secara fisik maupun perubahan cara pola pikir, dan secara psikis juga. Secara fisik dapat diamati dengan perubahan di bagian tubuh tertentu, yang menjadi tanda seseorang memasuki masa remaja. Misalnya pada,

perempuan : 
buah dada mulai membesar
mulai tumbuh rambut di ketiak dan di daerah sekitar kemaluan
tubuh akan terbentuk seperti "gitar spanyol"
mengalami menstruasi

laki-laki :
bahu mulai bidang
suara mulai berubah (membesar)
tumbuh rambut di ketiak dan sekitar kemaluan
mulai mengalami mimpi basah

Sedangkan secara pola pikir, remaja juga akan mulai berubah. Mereka akan mulai dapat memutuskan masalahnya sendiri meskipun terkadanga masih merasa sangat tergantung pada orang lain yang dipercayainya. Pada masa ini begitu banyak hormon-hormon pertumbuhan yang bekerja secara bersamaan, sehingga pikiran remaja terkadang kacau. Remaja sering bingung dengan dirinya sendiri, mereka belum mengerti betul apa yang akan menjadi tujuannya kelak dalam hidup. Bagaimana cara mencapai tujuan itu, dan apa pentingnya tujuan hidup itu dalam dunia mereka, srta mucul banyak pertanyaan-pertanyaan seperti : siapa aku ini ? untuk apa atau mengapa sih aku ada di sini ? Itu beberapa pertanyaan yang sering muncul dalam benaka remaja menurut penelitian. Maka dari itulah, masa ini juga sering disebut sebagai masa pencarian jati diri. Oleh karena itu, dalam masa ini sangat dibutuhkan peran orang-orang yang dapat mengarahkan remaja dengan baik. Peran orang tua menjadi kunci utamanya, baru kemudain peran soerang guru BK di sekolah dan kerabat dekat lain maupun sosok teman dekat yang dapat membantu perkembangan si remaja tersebut. 

Kembali tentang banyaknya hormon-hormon yang bekerja secara bersamaan dalam diri remaja yang menyebabkannya bingung itu, karena hal itu pula terkadang remaja bisa menjadi sangat sensitif atau mudah tersinggung dan marah terhadapa sesuatu, yang bisa saja menurut orang lain itu sepele. 

Namun di satu sisi, seorang remaja sudah dapat menalar dengan cara pikir yang abstrak, idealis dan logis. 

Di masa ini, para remaja juga biasanya sudah mulai tertarik dengan teman lawan jenisnya.
Dan biasanya para remaja akan lebih memilih bergaul dengan teman sebayanya daripada mengikuti acara keluarga. 

Pada awal masa ini, pikiran remaja masih terbilang egosentris. Maksudnya mereka suka/sering merasa bahwa orang lain memperhatikan mereka lebih dari yang sebenarnya. Di masa ini yang tergolong remaja, suka sekali mengambil risiko dalam bertindak, mencoba hal-hal baru yang mereka pikir menarik, mengasyikan, dan yang terpenting membuat mereka merasa senang.

Masa Kanak-kanak Akhir

Masa anak-anak akhir (7-11 tahun) 

 

Di masa perkembangan yang satu ini, anak sudah mulai mandiri. Anak sudah mulai dapat mengurus dirinya sendiri dalam hal-hal sederhana tertentu. Seperti mandi sendiri, makan sendiri, memilih baju mana ynag akan dikenakannya, mengerti tanggungjawabnya mnerjakan tugas dari gurunya, hingga kepekaan untuk mengelap sepatunya sendiri, bila ditanamkan oleh orang tuanya sejak dini.


Sifat egosentris saat anak-anak berada dalam tahap ini terkadang memang masih suka terbawa, tetapi lama kelamaan akan memudar dengan sendirinya, bila dilatih juga tentunya. Sebab apabila anak terbiasa dimanjakan, dalam arti tidak pernah diajarkan untuk mengerti kenapa suatu keinginannya ditunda dulu atau tidak bisa dipenuhi, maka ia tidak akan pernah belajar untuk dapat melalui tahap perkembangan yang satu ini. Sifat ciri  kekanak-kanakan yang egosentris akan selalu melekat padanya dan sulit atau bahkan tidak bisa hilang jika ia sudah terlanjur besar, karena saat seseorang sudah dewasa, karakternya sudah terbentuk dan seakan-akan permanen; sehingga sulit untuk diubah karena di masa dewasa orang sudah memiliki pemikiran sendiri yang dianggapnya adalah benar.


Dalam tahap perkembangan ini, anak juga sudah bisa menerima otoritas orang lain. Misalnya di sekolah, anaksudah mampu menerima otoritas gurunya yang mengajar di kelas. Perintah atau nasihat guru harus dipatuhi karena, ia adalah murid. Murid di kelas, harus menurut kepada guru yang mengajarnya. Hal seperti itu sudah dapat diterima seorang anak SD. 


Di masa anak-anak akhir yang biasanya juga adalah masa SD ini, anak-anak akan muali suka membanding-banfingkan sesuatu yang ada di rumahnya dengan yang ada di luar rumahnya, ataupun sebaliknya. Misalnya, di sekolahnya anak akan bercerita tentang keadaan rumahnya yang bersih, apabila ia melihat keadaan kelasnya berada dalam kondisi yang berbeda. Begitu juga di rumahnya, sehabis pulang sekolah anak biasanya akan becerita kepada orang tuanya, tentang apa yang dilihatnya di suatu tempat, dan bertanya mengapa demikian, dan bila benda tersebut tidak ada di rumahnya ia mungkin akan bertanya mengapa kita tidak membelinya juga, kepada ibunya.


Dalam tahapan ini, anak juga mulai dapat berpikir secara logis. Mereka mulai dapat berpikir logis (masuk akal) tentang suatu objek tertentu maupun kejadian-kejadian tertentu secara konkret dan sederhana. Mereka mulai mengerti penjumlahan, dan operasi matematis lainnya yang sederhana. Mulai dapat membaca dan menyusun kata-kata menjadi kalimat yang padu. Anak juga mulai dapat berpikir secara runtut dan mulai dapat bercerita tentang suatu kejadian dengan menyertakan pendapatnya sendiri dalam ceritanya itu.


Anak juga mulai mampu mengelompokan benda-benda berdasarkan bebrapa tanda dan menyusunnya alam suatu urutan tertentu. Misalnya mengelompokan berbagai jenis segitga berdasarkan warnanya di antara tumpukan bentuk-bentuk lainnya yang disediakan.


Di masa ini anak-anak juga biasanya melakukan yang namanya "white lie". Saat ketika seorang anak mengatakan hal-hal yang secara logis tidak mungkin terjadi, seperti adanya kuda terbang, boneka yang bisa berbicara, dan sebagainya. Ketika hal ini terjadi ini bukanlah suatu tanda-tanda kelanan pada anak, tetapi memang pada saat tersebut,imajinasi anak sedang berkambang pesat, dan hal-hal tidak logis yang diutarakannya itu adalah buah dari imajinasinya.

Masa Bayi dan masa Kanak-kanak Awal

Masa Bayi (0-2 tahun)














Masa bayi berlangsung mulai sejak ia dilahikan ke dunia. Sewaktu dilahirkan, organ-organ bayi masih belum sempurna, masih berkembang secara cepat dan terus-menerus, dalam 18-24 minggu setelah dilahirkan. Namun demikian, setelah dilahirkan bayi sudah memiliki refleks. Mereka tahu cara menggenggam sesuatu, menelan makanan, menahan napas ketika dijatuhkan ke air, bahkan menggerkkan tang dan kaki untuk sekadar mengapung sesaat di air.

Pada minggu pertama, bayi sudah dapat membedakan mana suara ibunya dan mana yang bukan. Mereka mulai merespon perubahan yang terjadi di lingkungannya dan mulai mampu duduk, membungkuk, merangkak, memanjat, hingga berdiri dan kemudia berjalan. Masa ini merupakan masa diletakannya pribadi seseorang. Biasanya pada masa ini bayi cenderung sulit untuk patuh pada orang lain.


Pada masa ini, bayi akan sangat senang bila ia menyadari di dekatnya ia dapat merasakan aura maupun melihat orang yang secara emosional dekat dengannya. Dalam masa-masa pertama ini yang dirasanya paling dekat adalah ibunya. Bayi akan merasa aman dan nyaman bila berada dekat, apalagi berada dalam pelukan ibunya sendiri. Bayi akan sangat senag juga bila sering diajak berkomunikasi (bercanda). Dalam sebuah penelitian, bayi yang sering diajak berbicara oleh ibunya setelah dilahirkan akan tumbuh dengan baik dan cepat, sedangkan bayi yang tidak pernah sedikitpun mendengarkan suara yang mengajaknya berbicara entah siapa pun, baik ibunya atau bukan, jika terlalu lama dlam keadaan seperti itu akan mati dengan sendirinya. Sungguh tragis bukan ? Padahal kedua bayi tersebut diberi asupan gizi (makanan) yang sama, hanya bedanya yang satu diajak bicara sedangkan yang satunya tidak.



Masa Kanak-kanak awal (3-6 tahun)




Masa ini muali dialami seseorang yang berusia 3 hinggga 6 tahun. Di masa perkembangan tahap ini, seorang anak mulai dapat berpikir secara lebih konkret. Anak mulai dapa membahasakan objek dengan kata-kata sederhana dan imajinasinya. Misalnya, anak mulai dapat menjelaskan hal apa yang dimaksudkannya secara lebih jelas. Contoh : seorang anak yang baru pertama kali melihat truk, ketika bercerita pada orang tuanya dan menanyakan itu apa; biasanya akan menyebutkan dulu ciri-ciri benda yang dilihatnya itu dengan pengetahuan yang dimilikinya. Mungkin ia akan berkata, tadi aku melihat kendaraan besar seperti bus tetapi bagian belkangnya seperti mangkuk atau semacamnya. Itulah saat ketika anak mulai memainkan bahasa sederhananya yang dipadukan dengan imajinasinya. Yah, bak truk yang dibilangnya sebagai mangkuk besar adalah bukti dari imajinasinya yang masih terus berkembang dengan pesatnya, di masa anak-anak awal ini.


Dlam masa ini sifat anak masih sangat egosentris Dalam arti, anak masih  susah menerima pendapat orang lain, cenderung memusatkan perhatian pada dirinya sendiri. Anak juga masih belum bisa menerima otoritas orang lain. Sebagaicontoh : kalau kita masuk kelas playgroup atau TK A, maka kita kan melihat dengan sangat jelas bagaimana anak (siswa) di sana belum dapat menerima otoritas guru mereka sebagai guru, yang seharusnya mereka taati pernitahnya, dsb. Mereka masih bertindak semaunya sendiri, sulit untuk diatur. Misalnya jika diminta untuk diam dan mendengarkan guru yang menjelaskna di depan kelas, mereka pasti akan cenderung tergoda untuk melakukan apa yang dianggapnya lebih menarik. Seperti mengganggu atauy bermain dengan teman di sebelahnya, atau bahkan berlarian mengitari kelas atau mungkin asyik dengan dunianya sendiri. Namun demikian, di akhir dari tahapan masa ini, anaka berangsur-angsur mulai dapat menerima otoritas orang lain, termasuk gurunya di kelas. Hal ini dapat diamati ketika anak sudah mulai masuk TK B. Anak-anak dalam kelas itu akan cenderung lebih tenang dan dapt dikendalikan daripada saat mereka masih duduk di playgroup maupun TK A.

Masa anak-anak awal in ijuga disebut sebagai masa kumratu-ratu. Hal ini karena dalam tahap perkembangan ini anak akan cenderung egosentris. Dlam arti, semua yang menjadi keinginannya harus dipenuhi. Apabila keinginannya tidak dipenuhi maka ia aka marah atau "ngambek".


Namun demikian, dalam masa ini, anak sudah dapat mengelompokkan benda (objek) berdasarkan suatu tanda. Misalnya, anak sudah dapat mengumpulkan bentuk lingkaran di antara tumpukan-tumpukan bentuk benda yang lainnya.


Pada tahap perkembangan ini anak juga mulai memperhatikan teman sebayanya yang sejenis. Awalnya anak mungkin hanyahanyahanya akan melirik temannya itu, mencoba berada di dekatnya, bila keduanya membawa mainan msing-masing, maka mereka kan saling memperhatikan miliknya dan kemudian memperhatikan milik kawannya itu. Lama-kelamaan mereka akan saling mendekat, tetap tanpa bicara, mereka akhirnya akan bertukar mainan tersebuat dan mulai memainkan yang dipegangnya saat itu juga. Begitulah proses ini berlangsung hingga akhirnya mereka akan mulai terbuka satu sama lain dan mulai bercerita tentang sesuatu yang menarik bagi mereka.


Masa ini juga merupakan masa perkembangan motorik yang paling baik. Jdadi apabila para orang tua ingin mengajari anaknya bermain sepeda ata apapun yang menggunakan keterampilan motorik, ajrakanlah pada saat usia anak mencapai tahap ini. Jangan sampai terlambat atau takut mengajarkan pada tahapa ini, sebab tahapa ini justru merupakan tahap apaling baik untuk seseorang belajar keteramplan motorik.